Allah telah memberikan karunia yang
sungguh indah pada manusia, yaitu perasaan cinta, setiap manusia pasti ingin
dicintai dan pasti akan mendintai juga. Itu sih wajar-wajar saja dan sah-sah
sajakalo kita memiliki rasa cinta itu sendiri pada seseorang, tetapi tetap pada
batasan keislaman, jadi jangan sampai kita mengatasnamakan cinta, padahal
sebenarnya yang terjadi itu adalah nafsu belaka yang muncul dari hembusan
setan. Memang betul sih cinta itu fitrah, tapi bukan berarti kita “bebas”
bertindak atas nama cinta lah !!! hehehe.
Yap! Menikah adalah satu yang ditawarin dalam agam
islam ini, agar kita terjaga dari fitnah dan dosa juga. Terus begimana kalo
kita udah terlanjur pacaran??? Hayoo.. ya.. gampang lah, tinggal bilang saja,”izinkan
aku mencintaimu karena Allah, dengan menikahimu.” Gitukan enak. Hlo kalo belum
siap gimana dong kang? >.< .. adalagi cara lain,yaitu dengan mengatakan
pada dia, “izinkan aku mencintaimu karena Allah, dank arena cinta yang udah ki
jalani sekarang ini lebih banyak terikat bukan karena Allah, yang akhirnya kita malah menambah dosa
pada diri kita masing-masing, kemudian di pikiran selalu terbawa nafsu yang
sulit untuk kita jaga juga, maka dari itu izinkan aku mencintaimu karena Allah,
dengan berpisah karena Allah.” Iya itulah cara kedua, yaitu “Putus”.
Sakit hati, ya memang sakit hati tapi itu bukan
karena putusnya melainkan karena
ketidaksiapan kita menerima kenyataan tersebut hihihi kalo ga mau pada sakit
hati ya siap kan dari sekarang mencintai karena Allah. Dan maka dari itu juga
silahkan pilih menikah atau putus. Agak nyentriknya putuskan atau putusin
wkwkwk nah itu yang harus kita pilih kawan-kawan.adapun tentang pilihan tadi,
ini memperlihatkan siapa diri kita? Jika kita putuskan untuk menikah, berarti
kita udah siap untuk tanggung jawab pada seseorang yang akan jadi pasangan
hidup kita itu dan sekaligus kita terjaga dari fitnah karena kita sudah
mempunyai pasangan yang dihalalkan oleh Allah. Tetapi jika kita memilih putus,
putus disini bukan putus yang terus juga memutuskan silahturahmi hlo ya mbak
dan mas. “pacaran terputus tetapi ukhuwah tetap terjalin” keren banget deh. Hehehe.
Jika orang sudah siap nikah itu berarti merupakan tanda ketulusan dan
keseriusan cintanya pada seseorang. Maka kalo dia mengaku cinta tapi ngga siap
untuk nikah, maka itu semata-mata hanya nafsu dan cintanya itu harus di
pertanyakan? Hehehe betulkah dia cinta? Apa dia hanya ngelampiaskan nafsunya
pada kita? (terutama yang perempuan ya. Hehehe walau saya laki-laki tapi ka
nada juga perempuan yang gitu) semuanya bisa terjadi. Lebih baik menikahlah
jika kalian memang mencintai seseorang. Dari pada pacaran capek badan, capek
uang, capek pikiran, apalagi pacaran berat di ongkos wah kasian banget dah
dapet dosa dapet neraka #aduh enggak banget deh . Mendingan nikah semua yang
kita lakukan bersama pasangan kita berupa pahala dan halal oleh Allah. Jadilah muslim
dan muslimah yang menjaga harga diri dan martabat kehormatannya. Jazakillah
Allahu
Akbar!
*hanya melihat dari perkembangan sekarang dan melihat dari masa lalu saya "Muhammad Saad Robbani" dan juga melihat dari pendapat para yang ahli :)
0 comments:
Post a Comment